Kali ini les privat surabaya atau bimbel privat Avicenna akan membahas mengenai Wacana. kedepan artikel akan berfokus kepada pelajaran anak sma - smp - sd, sehingga dapat membantu bagaimana kita semua dalam memahami materi dan pelajaran. oke langsung saja kita belajar wacana.
Wacana dapat diartikan rangkaian kalimat yang saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan yang memiliki hubungan kohesi dan koherensi dalam rangkaian kalimat maupun paragraf.
Kohesi adalah kesesuaian antara unsur satu dengan unsur yang lain dalam wacana sehingga tercipta pengertian yang koheren/ padu/ membentuk satu kesatuan. Kohesi dapat ditandai dengan
- adanya hubungan unsurunsur yang menyatakan akibat dengan kata penghubung sehingga, pertentangan dengan kata penghubung tetapi
- pengulangan kata atau frasa, misalnya Ayah membelikan adik boneka india. Ayah tahu kalau adik suka boneka india.
- memakai kata yang maknanya berbeda, tetapi mengacu pada referen yang sama. Contoh, Si Manis makan ikan asin yang digoreng ibu. Kucing yang berwarna hitam ini mengambilnya diam-diam
- kohesi dapat pula dibentuk dengan adanya hubungan hiponim/ kata umum khusus. Contoh, Jangankan cadangan sembako, beras pun keluarga kami tak mampu membeli. Koherensi, diartikan bahwa kalimat-kalimat yang ada dalam paragraf saling berhubungan/saling menjelaskan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain.
Sebelum wacana terbentuk langkah yang harus dilakukan adalah menentukan tema. Tema adalah ide yang menjiwai karangan atau ide yang melatarbelakangi terbentuknya karangan. Tema dapat diambil dari pengalaman, penelitian/pengamatan, pendapat, atau daya khayal (imajinasi).
Topik, yaitu inti pembicaraan dalam paragraf, dapat juga diartikan apa yang dibicarakan dalam paragraf.
Paragraf
Paragraf adalah rangkaian kalimat yang Unsur-unsur Paragraf disusun secara sistematis dan logis. Dalam paragraf hanya ada satu ide pokok/pikiran utama/gagasan utama dan didukung oleh beberapa kalimat penjelas.
Ide Pokok Atau Pikiran
Ide pokok/pikiran utama yaitu pokok persoalan yang terdapat dalam parafraf. Ide pokok dapat kita temukan di dalam kalimat utama. Kalimat utama yaitu kalimat yang menjadi pikiran utama atau yang dibicarakan dalam paragraf.
Jika ide pokok/pikiran utamanya berupa kalimat majemuk, pikiran utama/ ide pokok berada dalam induk kalimat yang berfungsi untuk menjelaskan kalimat (S + P). Sedangkan kalimat penjelas berfungsi menjelaskan kalimat utama
UNSUR UNSUR PARAGRAF
Supaya membentuk satu kesatuan/kohesi maka sebuah paragraf memiliki unsur-unsur antara lain:
- Adanya satu kalimat utama, yang memiliki ciri bentuk kalimatnya lebih luas cakupanya/lebih umum, dijelaskan oleh kalimat yang lain, kata kuncinya selalu diulang-ulang baik secara langsung atau dengan menggunakan kata ganti.
- Adanya beberapa kalimat penjelas, yang memiliki ciri berupa opini, contoh-contoh, dan dapat juga berupa peristiwa ilustratif yang berfungsi untuk menjelaskan kalimat utama.
- Adanya kalimat penegas, yaitu kalimat utama di akhir paragraf yang menegaskan kalimat utama di awal paragraf.
- Adanya transisi yang berfungsi untuk menghubungkan kata, frasa, klausa, atau kalimat dalam paragraf. Misalnya dengan konjungsi sehingga, tetapi, oleh karena itu, dengan demikian, jadi, dalam hal itu, namun, bahkan, apalagi, dan masih banyak lagi konjungsi yang lain.Paragraf Berdasarkan Pola PengembangannyaBerdasarkan pola pengembangannya paragraf dibedakan menjadi:
- Umum-khusus, yaitu paragraf yang dimulai dengan pernyataan umum/pikiran utama kemudian diikuti pernyataan khusus/ kalimat penjelas. Contoh: Rumah sakit merupakan tempat untuk memeriksakan kesehatan seseorang. Di rumah sakit terdapat beberapa klinik kesehatan, di antaranya klinik mata, klinik THT, klinik ibu dan anak, klinik gigi, dan sebagainya.
- Khusus-umum, yaitu paragraf yang dimulai dengan pikiran-pikiran penjelas/pernyataan khusus dan diakhiri dengan kesimpulan secara umum. Contoh: Imajinasi dapat dilahirkan ke dalam puisi, cerpen, novel, maupun syair. Karya sastra tersebut tampak lebih menarik jika imajinasi penyair berkembang, tanpa batas. Hal ini dapat membuat karya sastra yang dihasilkan lebih hidup.
- Generalisasi, yaitu paragraf yang bertolak dari satu atau sejumlah fakta yang memiliki kemiripan menuju sebuah kesimpulan. Paragraf ini memiliki ciri, beberapa fakta boleh hilang, tetapi kesimpulan tetap. Contoh: Besi jika dipanaskan memuai, tembaga jika dipanaskan memuai, demikian juga alumunium jika dipanaskan juga memuai. Hal ini dapat disimpulkan semua jenis logam jika dipanaskan memuai.
- Definisi, yaitu paragraf yang memberikan batasan tentang sesuatu dengan menguraikan dalam beberapa kalimat. Contoh: Kebutuhan adalah segala sesuatu yang harus dipenuhi. Setiap orang pasti memiliki kebutuhan yang beraneka ragam, ada kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tersier.
- Sebab-akibat, paragraf ini memiliki ciri adanya penggunaan konjungsi sebab, karena, oleh karena itu.
- Akibat-sebab, paragraf ini memiliki ciri adanya konjungsi akibat, sehingga, maka, sampai-sampai.
- Analogi yaitu paragraf yang menjelaskan sesuatu yang belum dikenal dengan membandingkan sesuatu yang sudah dikenal. Paragraf analogi memiliki ciri adanya persamaan sifat. Contoh: manusia membutuhkan air, tumbuhan membutuhkan air, hewan membutuhkan air. Semua makhluk hidup membutuhkan air.
- Kronologi, yaitu paragraf yang disusun berdasarkan urutan kejadian. (biasanya berdasarkan pada waktu) Perbandingan, yaitu paragraf yang mengungkapkan persamaan dan perbedaan dua objek atau lebih.
- Perbandingan , yaitu paragraf yang mengungkapkan persamaan dan perbedaan dua objek atau lebih.
Oke itu saja mungkin yang bisa kami berikan sedikit informasi mengenai wacana - paragraf ikuti kelanjutan artikel ini ya. salam les privat surabaya - Bimbel Privat Avicenna
0 Komentar