Wacana bagian III - Paragraf Padu

 Kali ini les privat surabaya akan membahas lanjutan dari tulisan mengenai wacana semoga apa yang di tulis oleh les privat surabaya - les privat sidoarjo dapat bermanfaat bagi teman teman semua. ok langsung saja kita simak artikel berikut ini.

 
paragraf padu

Paragraf Padu

Syarat-syarat Paragraf

 

    Syarat paragraf yang baik, antara lain membentuk kesatuan/kohesif, semua kalimat yang ada dalam paragraf hanya mengandung satu pikiran utama. Kepaduan/koherensif, setiap kalimat yang ada dalam paragraf saling berhubungan/kompak. Hal ini dapat digabungkan dengan unsur-unsur: repetisi kata kunci, penggunaan kata ganti, penggunaan kata transisi/kata penghubung, dan urutan isi paragraf. Kelengkapan, ketuntasan pembicaraan dalam suatu paragraf dengan menghadirkan kalimat-kalimat penjelas yang mendukung kalimat utama.

 

Jenis Paragraf

Paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya dibedakan menjadi deduktif, letak kalimat utamanya di awal paragraf, dimulai dengan pernyataan umum, dan disusul dengan penjelasan khusus; Induktif, letak kalimat utama di akhir paragraf, dimulai dengan pernyataan khusus, dan diikuti dengan penjelasan umum; Campuran, letak kalimat utama di awal dan di akhir paragraf, kalimat utama yang berada di akhir paragraf berupa penegasan (susunan kalimat berbeda dengan kalimat sebelumnya, dengan makna yang sama); Ineratif, letak kalimat utama di tengah, dimulai dengan penjelasan menuju ke pernyataan umum dan diakhiri dengan penjelasan lagi; Deskriptif, pikiran utama tidak tampak karena semua kalimat memiliki kedudukan yang sama. Berdasarkan isinya, paragraf dibedakan menjadi narasi, berisi cerita yang disusun berdasarkan urutan waktu; deskripsi, berisi penggambaran sesuatu sehingga pembaca
seolah-olah melihat, mendengar, dan merasakan apa yang digambarkan penulis; persuasi, berusaha memengaruhi pembaca dengan memberi alasan dan bukti agar pembaca mau melakukan tindakan seperti yang dilakukan penulis; argumentasi, memberikan alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat/ gagasan; dan eksposisi, memaparkan sesuatu dengan memberikan data atau keterangan sebagai penjelasan.
Penalaran dibedakan silogisme yaitu penarikan kesimpulan berdasarkan premis umum dan premis khusus. Contoh: 
- PU: Warga negara Indonesia ber-KTP 
- PK : Pras warga negara Indonesia 
- K: Pras ber-KTP 
 
dan entimen, yaitu silogisme yang dipersingkat, dari silogisme di atas, bentuk entimennya menjadi Pras ber-KTP karena Pras warga negara Indonesia.

 

Menulis Judul sesuai EYD

judul adalah nama sebuah karangan yang ditulis dalam bentuk kata atau frasa. Penulisan judul memiliki aturan sebagai berikut:

Jika judul itu berbentuk kata maka penulisannya menggunakan huruf kapital semua dan jika judul berbentuk frasa atau gabungan kata, yang menggunakan huruf kapital hanya awal kata. Kata depan, konjungsi yang terdapat di judul (dan, ke, di, dari, pada, dalam, terhadap, sebagai, atau untuk) tidak ditulis dengan huruf kapital. Judul yang berupa kata ulang utuh ditulis dengan diawali huruf kapital. Sedangkan judul yang berupa kata ulang berimbuhan diawali hengan huruf kapital kata pertama pada kata ulang, kata kedua tidak diawali dengan huruf kapital.

Syarat judul yang baik: sesuai dengan tema, menarik perhatian dan menimbulkan rasa ingin tahu pembaca, singkat dan jelas, menggambarkan/mencerminkan isi.

Judul berbeda dengan tema, perbedaan antara judul dengan tema adalah: Judul, sekadar nama karangan adanya dapat sebelum mengarang atau sesudah mengarang, keberadaanya tertulis/tersurat. Sedangkan Tema, menjiwai seluruh karangan/sumber karangan, adanya sebelum mengarang, keberadaannya tersirat/tersembunyi.

  

 Demikian artikel mengenai wacana, semoga dapat membantu teman teman semua ataupun adik adik yang sedang fokus pelajaran bahasa. semoga artikel yang les privat surabaya - les privat sidoarjo ini dapat membantu. terimakasih

 Bimbel privat dan lbb privat

kunjungi Juga artikel Bahasa Indonesia ini


 

 
Wacana Bagian 1 Wacana Bagian 2

0 Komentar